Dinas PUPR Tanggapi Permasalahan Jalan Rusak Desa Ponipingan "Tinggal Menunggu Proses Tenderdan Itu Prioritas Kami"

 


JURNALNUSANTARA.ID, BUOL - Masyarakat Desa Ponipingan, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, melakukan aksi protes yang menarik perhatian dengan menanam pohon kelapa di tengah jalan yang rusak parah pada Rabu, 25 September 2024. Aksi ini merupakan ungkapan kekecewaan warga terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Buol yang dianggap mengabaikan perbaikan infrastruktur penghubung antar desa di wilayah tersebut.


Irsan S. Ndala, salah satu warga setempat, mengungkapkan frustrasinya terkait janji-janji perbaikan jalan yang tak kunjung direalisasikan. "Kami sudah sering mendengar janji perbaikan jalan ini, tetapi sampai sekarang tidak ada realisasi," katanya. Jalan yang menghubungkan Desa Ponipingan dengan dua desa lainnya kini dalam kondisi sangat buruk, hingga berubah menjadi "kolam genangan" yang berpotensi memakan korban.

Kondisi jalan yang parah telah mengakibatkan beberapa kecelakaan, mengganggu kehidupan sosial ekonomi warga. Salah satu korban kecelakaan menegaskan bahwa buruknya infrastruktur telah berdampak negatif pada aktivitas sehari-hari masyarakat.

Menanggapi aksi protes ini, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buol, Ahmad Yani A. Hi. Mangge, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti masalah ini. "Satu, dua hari ini saya akan ke balai untuk mencari tahu permasalahannya," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, 26 September 2024.

Yani menjelaskan bahwa proyek perbaikan jalan Ponipingan-Bunobogu sebenarnya telah disetujui dengan anggaran sebesar 22 miliar rupiah untuk perbaikan sepanjang 7 kilometer. "Perencanaan sudah dilakukan. Kita gunakan konsultan kita, dan setelah selesai, kita asistensi lagi ke balai," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan anggaran dari rencana awal 18 miliar rupiah menjadi 22 miliar rupiah setelah asistensi di Palu. Perubahan ini disebabkan oleh modifikasi rencana penggunaan material, dari batu untuk saluran dan deker menjadi box culvert dan saluran yudis beton, yang mengakibatkan kenaikan biaya.

"Kalo dibilang kami tidak bekerja, itu kurang tepat. Justru kami berjuang, asistensi 4 hari 4 malam di Palu agar anggaran ini bisa diloloskan," tegas Yani. Ia menekankan bahwa Dinas PU Buol telah melaksanakan tanggung jawabnya, dan proyek tersebut telah disetujui, tinggal menunggu proses tender dari provinsi.

Yani berjanji untuk segera berkunjung ke Palu dalam waktu dekat guna berkonsultasi dengan BPJN Palu terkait pelaksanaan proyek ini. "Untuk proses perencanaan, Dinas PU Buol bahkan sudah menyelesaikannya. Kami akan segera ke Palu dalam seminggu ini," tutupnya.

Aksi protes unik ini mencerminkan keinginan warga untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah terkait perbaikan infrastruktur yang sangat dibutuhkan. Masyarakat Desa Ponipingan berharap agar tindakan ini bisa memicu percepatan realisasi proyek perbaikan jalan demi kesejahteraan dan keselamatan mereka.

Liputan : Syam Manto


Lebih baru Lebih lama