JURNALNUSANTARA.ID, Buol - Pemerintah Kabupaten Buol menggelar pertemuan penting terkait pelaksanaan Program Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda), lantai II Kantor Bupati Buol, pada Senin (4/11/2024). Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buol bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buol, tim PJT (Petugas Jasa Tenaga) SSGI tahun 2024, para enumerator, serta sejumlah perwakilan dari Pemda Kabupaten Buol.
Dalam program SSGI ini, Kabupaten Buol ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan dan Pusat Kebijakan dan Pelatihan Kesehatan (PKPK) untuk menjalankan tugas pengawasan terkait survei status gizi masyarakat selama sekitar 18 hari. SSGI merupakan survei nasional yang diadakan serentak di seluruh kabupaten dan provinsi Indonesia untuk memetakan status gizi dan upaya penurunan angka stunting di masyarakat.
Saat diwawancarai, Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Ariyanto S. Panambang, menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah daerah guna memastikan pelaksanaan survei berjalan lancar, termasuk antisipasi jika terjadi penolakan dari warga yang menjadi target survei.
"Saya optimis bahwa masyarakat akan menerima setiap tamu yang datang dengan baik. Namun, untuk mengantisipasi kemungkinan penolakan, kami telah menyiapkan pendampingan dari tim dinas yang akan berkomunikasi secara persuasif menggunakan bahasa daerah setempat. Kami juga akan menjelaskan bahwa kehadiran para enumerator ini adalah bagian dari program nasional yang diinisiasi langsung oleh Kementerian Kesehatan," jelas Ariyanto.
Ia menambahkan bahwa komunikasi yang baik serta pendekatan yang tepat diharapkan mampu meminimalkan potensi penolakan masyarakat. Pemkab Buol juga memastikan bahwa para enumerator akan mendapat fasilitas layak, seperti tempat tinggal dan sarana prasarana yang memadai, guna mengurangi hambatan psikologis selama bertugas.
Rencananya, pelaksanaan survei akan dimulai besok di Kecamatan Biau. Para enumerator akan mengumpulkan data dengan mengunjungi kelurahan yang telah ditetapkan berdasarkan data yang ada. Ariyanto menjelaskan bahwa pemilihan lokasi yang dekat di hari pertama dimaksudkan agar koordinasi lebih mudah, terutama bila terdapat kendala di lapangan.
"Jika muncul kendala, kami telah menyiapkan grup WhatsApp untuk memudahkan komunikasi. Selain itu, sebelum terjun langsung ke lapangan, tim akan melakukan simulasi operasional alat survei, sehingga mereka siap melaksanakan tugas di lapangan,” tambahnya.
Dengan persiapan ini, Pemkab Buol berharap survei SSGI dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang akurat guna mendukung peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat di Kabupaten Buol.
Liputan : Zakia/Fajria