JURNALNUSANTARA.ID, Tolitoli -Universitas Madako Tolitoli menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-23 dan Wisuda Angkatan ke-19 pada Senin, 11 November 2024. Acara berlangsung khidmat dan meriah di Gedung Maramba dengan tema “Think Globally, Act Locally (Our Vision, Our Passion, Our Future).”
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Universitas Madako Tolitoli, termasuk Rektor Dr. Ir. Hj. Nursidah Kasim, M.M., Ketua DPRD Tolitoli, Kapolres Tolitoli atau perwakilannya, Drs. Irwan, M.Si., Dr. Randi Moh Ma’ruf Bantilan, M.M., serta para tokoh Yayasan Pendidikan Tolitoli. Hadir pula para dosen, wisudawan, dan keluarga mereka untuk merayakan pencapaian akademik yang diraih.
Acara dibuka dengan penampilan Tari Nusantara oleh sanggar tari, menambah nuansa budaya dalam prosesi wisuda ini. Dalam pidatonya, Rektor Universitas Madako Tolitoli, Dr. Ir. Hj. Nursidah Kasim, M.M., menyampaikan rasa bangga atas dedikasi dan perjuangan para wisudawan selama masa studi. Beliau berharap agar para lulusan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh demi kemajuan bangsa, khususnya dengan memegang prinsip “Think Globally, Act Locally.” Rektor menekankan pentingnya memiliki pandangan yang luas namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal, agar lulusan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Pada kegiatan ini, MC menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Tolitoli. Rektor menambahkan, “Bahasa Tolitoli adalah salah satu aset nasional. Apabila bahasa ini hilang dan tidak lagi digunakan, aset nasional akan berkurang dari 788 menjadi 787, dan ini tentunya tidak kita harapkan.”
Ketua Yayasan Pendidikan Tolitoli, Bapak H. Moh Nurmansyah Bantilan, S.I.Kom., M.PWP, juga turut memberikan sambutan dan mengingatkan para lulusan untuk terus mengembangkan keterampilan serta beradaptasi dengan perubahan di dunia global yang dinamis. Dalam wawancara bersama media Jurnal Nusantara, menyampaikan, “Galih potensi diri, terus belajar. Ada hal-hal yang tidak diajarkan di bangku perkuliahan namun sangat penting, salah satunya adalah keberanian. Setelah lulus, para mahasiswa akan kembali ke masyarakat, mengabdi, mencari pekerjaan yang layak, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi orang lain. Tanpa keberanian, seseorang tidak akan berbuat apa-apa. Keberanian adalah pintu untuk menghadirkan eksistensi diri.”
Perayaan Dies Natalis ke-23 Universitas Madako ini menjadi bukti komitmen universitas dalam menyediakan pendidikan berkualitas. Semoga para lulusan dapat menjadi agen perubahan yang mampu bersaing secara global, namun tetap berkontribusi lokal demi kemajuan daerah dan negara.
Liputan: Zakia M. Al Idrus