JURNALNUSANTARA.ID, BUOL - Pemerintah Kabupaten Buol mengadakan pertemuan evaluasi Audit Kasus Stunting Tahun 2024 yang berlangsung pada Senin, 9 Desember 2024, di Aula Lantai III Kantor Bupati Buol. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), kepala perangkat daerah, camat, kepala Puskesmas, serta pengelola gizi dan tim audit stunting.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Sekretaris TPPS Kabupaten Buol, Moh. Rizal Naukoko, S. Si, Apt., M. Kes., kegiatan audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menangani kasus stunting di wilayah Kabupaten Buol. Fokus utama dari kegiatan ini adalah menurunkan prevalensi stunting pada kelompok berisiko, seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terkait dengan stunting di daerah ini.
Stunting, yang merupakan masalah kesehatan serius, dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak-anak. Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut yang tepat untuk menurunkan angka stunting yang tercatat cukup tinggi, yakni 32%. Melalui evaluasi audit kasus stunting, tim melakukan pengumpulan data terkait ibu hamil, ibu menyusui, dan balita berisiko stunting. Hasil temuan tersebut kemudian dibahas dalam Mini Lokakarya untuk mencari solusi yang dapat diterapkan di tingkat kecamatan dan kabupaten.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Dadang, SH, MH, dalam sambutannya menegaskan pentingnya penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Buol. Beliau menyebutkan bahwa stunting adalah masalah jangka panjang yang dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia dan berpotensi menurunkan kualitas generasi mendatang. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Pemerintah Kabupaten Buol menargetkan penurunan angka stunting hingga mencapai standar nasional sebesar 14%.
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Daerah juga mengajak seluruh pihak terkait, termasuk OPD, camat, pejabat fungsional, serta para pengelola program gizi dan penyuluh KB untuk bersinergi dalam menangani masalah stunting. “Melalui kolaborasi lintas sektor, kita dapat mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas di masa depan,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini dihadiri oleh para pemateri yang berkompeten di bidang kesehatan, yaitu dr. Arianto Panambang, MAP, dr. Yuke Nelwan, SpA, dan dr. Nadya Kurnia Wardani Rauf, yang memberikan wawasan mengenai penanganan stunting.
Sebagai bentuk dukungan dan semangat bersama, acara diakhiri dengan sesi foto bersama. Seluruh kegiatan berjalan aman dan terkendali, dengan harapan dapat membawa perubahan positif bagi penurunan angka stunting di Kabupaten Buol.
turut hadir dalam acara ini antara lain Kepala Dinas P2KB-P3A Kabupaten Buol, Camat Se-Kabupaten Buol, Kepala Puskesmas, Ketua IBI Kabupaten Buol, Ketua IBI Kabupaten Buol, BAPPEDA Kabupaten Buol, Dinas Kominfo, Dukcapil, Dinas Kesehatan, Koordinator Penyuluh KB, Pengelola Gizi, TP-PKK Kabupaten Buol, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan Pangan, Dinas Perkim, Kemenag, Dinas PMD, Dinas Sosial, Tim Pemateri dari tenaga medis, Insan Pers.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Kabupaten Buol dapat mewujudkan target penurunan angka stunting yang lebih rendah, serta memperbaiki kualitas hidup dan kesehatan generasi mendatang.
Sumber : Humas Diskominfo