1.200 Ekor Sapi Terdampak Wabah PMK, Komisi II DPRD Buol Turun Langsung Ke Lapangan Di Kec. Lakea


JURNALNUSANTARA.ID, BUOL - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Buol semakin mengkhawatirkan. Tercatat sebanyak 1.200 ekor sapi di 10 kecamatan terdampak wabah ini. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Buol terus melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Tak hanya itu, DPRD Kabupaten Buol melalui Komisi II juga memberikan perhatian khusus dengan turun langsung ke lapangan di Kecamatan Lakea untuk memastikan penanganan dilakukan secara maksimal. (16/01/2024)


Medik Veteriner Kabupaten Buol, drh. Tenrywari Mukhtar, SKH, menyampaikan perkembangan terkini terkait kondisi hewan ternak yang terdampak.

Medik Veteriner Kab. Buol, drh. Tenrywari Mukhtar, SKH
 

 “Terkini, jumlah sapi yang terdampak PMK mencapai 1.200 ekor yang tersebar di 10 kecamatan. Kami telah melakukan pengobatan, dan laporan kesembuhan dari petugas lapangan mencapai 53,8%. Sementara itu, kasus kematian yang dilaporkan sebanyak delapan ekor, dua di antaranya merupakan anak sapi, dan sisanya sapi dewasa," ungkapnya.


 

Selain pengobatan, drh. Tenrywari juga menambahkan bahwa pihaknya kini sedang melaksanakan vaksinasi di lima kecamatan untuk menekan penyebaran PMK.



 “Kami berharap dengan program vaksinasi ini, penyebaran penyakit dapat dikendalikan secara efektif,” tambahnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buol, Ahmad R. Kuntuamas, bersama seluruh anggota Komisi II DPRD turun langsung meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Lakea. Adapun pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Kab. Buol yang ikut serta dalam kegiatan ini yaitu Ihsan Taim, Idarahmah, SKM, Siti Hartina Gurugala, S.M, Muh. Ikbal A. Ibrahim, S.Pd, Nahnu, S.Pi dan Muslimah Mentemas, S.Pt. Dalam keterangannya, Ahmad Kuntuamas memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Buol.

Ahmad R. Kuntuamas: Wakil Ketua DPRD Kab.Buol


“Alhamdulillah, Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan sudah melakukan berbagai upaya pencegahan melalui vaksinasi. Hari ini kami dari Komisi II DPRD Buol turun langsung ke Kecamatan Lakea untuk memastikan penanganan PMK berjalan dengan baik," ujarnya.


Ahmad juga menyoroti pentingnya ketersediaan obat-obatan yang saat ini masih sangat terbatas.
 

 “Kami berkomitmen untuk mendukung penuh penanganan PMK, termasuk mengupayakan solusi terhadap kekurangan obat-obatan. Semoga masalah ini bisa segera teratasi,” tegasnya.


 

Upaya Pencegahan dan Harapan ke Depan
Wabah PMK yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Buol menjadi perhatian serius berbagai pihak. Selain pengobatan dan vaksinasi, Dinas Pertanian juga mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan meminimalkan interaksi dengan ternak lain guna mencegah penularan lebih lanjut.




DPRD Kabupaten Buol menegaskan akan terus mendukung upaya pemerintah daerah dalam menghadapi wabah ini, baik dari segi pengawasan maupun alokasi anggaran tambahan untuk kebutuhan penanganan PMK.

Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan wabah ini dapat segera terkendali, sehingga aktivitas peternakan di Kabupaten Buol bisa kembali normal.

Liputan : Syam Manto

Lebih baru Lebih lama