Harga Ayam Potong Melonjak, Pemda Buol Siapkan Langkah Antisipasi Pasca Tahun Baru 2025

 


JURNALNUSANTARA.ID, Buol – Menjelang pergantian tahun 2024 menuju 2025, harga ayam potong di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, mengalami lonjakan yang signifikan. Kenaikan harga yang terbilang tajam ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga pasca-perayaan Tahun Baru. Berdasarkan pantauan, harga ayam potong yang sebelumnya berkisar antara Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per ekor, kini sudah menembus angka Rp 90.000 per ekor (31/12/2024)

Penyebab Kenaikan Harga Ayam Potong
Menurut Lani Irawati Saleh, SE.Ak, M.Si Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM Kabupaten Buol, dalam wawancara dengan media Jurnal Nusantara menyebutkan bahwa lonjakan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor distribusi ayam yang berasal dari luar daerah. Sebagian besar ayam potong yang beredar di Kabupaten Buol berasal dari Gorontalo dan Palu, dengan mayoritas dipasok dari Gorontalo. Faktor jarak yang mempengaruhi biaya distribusi serta kenaikan harga dari pemasok di Gorontalo menyebabkan harga ayam potong di Buol melonjak.

“Di Gorontalo, harga ayam juga mengalami kenaikan yang disebabkan oleh tingginya permintaan. Sementara stok dari pemasok terbatas, yang pada gilirannya mempengaruhi harga hingga ke Buol,” jelas Lani (31/12/2024)

Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Lonjakan Harga
Terkait lonjakan harga ini, pemerintah Kabupaten Buol telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga kestabilan pasokan. Pemerintah memastikan pasokan komoditas, terutama ayam potong, tetap tersedia dalam jumlah yang cukup. Setiap minggu, stok ayam dipantau untuk memastikan tidak ada kekurangan yang dapat menyebabkan harga terus melambung.

Lebih lanjut, kebijakan pemerintah juga mencakup upaya untuk mendorong tumbuhnya usaha peternakan ayam lokal di Kabupaten Buol. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan ayam dari luar daerah dan memenuhi permintaan pasar secara lokal. Dinas Pertanian turut terlibat dalam mendukung pengembangan usaha peternakan ayam ini.

Dampak pada UMKM
Meskipun harga ayam mengalami lonjakan, Lani menegaskan bahwa dampaknya belum terasa signifikan bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Buol. Berdasarkan informasi dari pedagang ayam, kenaikan harga ini lebih disebabkan oleh meningkatnya permintaan konsumsi pribadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Harga ayam diharapkan akan kembali stabil setelah perayaan tersebut, yang biasanya diikuti dengan penurunan permintaan.

“Untuk saat ini, kenaikan harga ayam belum berdampak besar pada UMKM. Pedagang ayam mengatakan bahwa permintaan untuk konsumsi pribadi meningkat menjelang Nataru, dan harga diperkirakan akan stabil kembali setelah itu,” ujar Lani yang juga menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Setda Buol

Rencana Antisipasi Pasokan
Untuk mengantisipasi kemungkinan kekurangan pasokan di masa mendatang, pemerintah Kabupaten Buol juga berencana mencari sumber alternatif untuk pasokan ayam. Jika saat ini sebagian besar stok ayam berasal dari Gorontalo, pemerintah berencana untuk menjajaki daerah lain yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan, seperti Toli-Toli atau bahkan peternak lokal di Buol.

“Upaya yang akan kami lakukan adalah mencari sumber pasokan ayam alternatif yang lebih dekat. Jika memungkinkan, kami juga akan melibatkan peternak ayam lokal di Buol untuk meningkatkan pasokan dan mengurangi ketergantungan pada daerah lain,” tambah Lani.

Harapan Pasca-Tahun Baru
Pemerintah Kabupaten Buol berharap harga ayam potong dan komoditas lainnya dapat kembali stabil setelah perayaan Tahun Baru. Selain itu, distribusi barang diharapkan dapat berjalan lancar tanpa hambatan, dan pasokan dapat tercukupi dengan baik.

“Kami berharap setelah Tahun Baru, harga komoditas seperti ayam potong dapat kembali stabil, dan distribusinya bisa tersalurkan dengan lancar tanpa ada hambatan. Kami akan terus memantau harga dan stok secara berkala untuk memastikan kestabilan pasar,” pungkas Lani Irawati Saleh.

Dengan langkah-langkah yang sudah diambil, diharapkan harga ayam potong dan kebutuhan pokok lainnya di Kabupaten Buol dapat kembali normal setelah masa perayaan Tahun Baru 2025, memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan pelaku UMKM setempat.

Liputan: Syam Manto

Lebih baru Lebih lama