JURNALNUSANTARA.ID, Buol - 25 Januari 2025, Anggota DPRD Kabupaten Buol dari Fraksi Partai Demokrat, Ida Rahmah, SKM, melaksanakan reses masa persidangan kedua tahun sidang 2024-2025 di empat desa, yaitu Desa Domag, Desa Harmoni, Desa Matinan, dan Desa Kuala Besar. Reses ini berlangsung selama empat hari, sejak tanggal 22 hingga 25 Januari 2025, dengan tujuan menyerap aspirasi serta menindaklanjuti berbagai usulan dan pengaduan masyarakat secara langsung.
Dalam kesempatan ini, Ida Rahmah, SKM, menegaskan bahwa reses merupakan bagian penting dari tanggung jawab moral dan politik sebagai wakil rakyat.
"Reses kali ini kami lakukan dengan turun langsung ke lapangan untuk mendengar, menerima, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Melalui dialog langsung, kami dapat memahami persoalan yang dihadapi masyarakat sehingga dapat dicarikan solusi yang tepat dan efektif," ujar Ida Rahmah, SKM, dalam salah satu sesi diskusi dengan masyarakat.
Selama reses di empat desa tersebut, berbagai aspirasi yang menjadi prioritas utama berhasil dihimpun, di antaranya:
Masyarakat Desa Domag mengusulkan perbaikan jembatan di Kilometer 8 yang kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan pengguna jalan. Jembatan ini merupakan akses vital bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, baik dalam sektor ekonomi maupun sosial. Warga berharap agar perbaikan ini segera direalisasikan untuk meningkatkan keselamatan dan kelancaran mobilitas mereka.
Nelayan Desa Harmoni menyampaikan keluhan terkait lamanya proses penerbitan barcode nelayan yang sudah diajukan selama kurang lebih satu tahun namun belum terealisasi. Selain itu, mereka juga menghadapi kendala dalam pengurusan izin tangkap ikan lintas provinsi. Para nelayan kerap menghadapi penangkapan oleh pihak Polairut Gorontalo Utara (Gorut) karena belum memiliki surat izin resmi yang dibutuhkan. Mereka berharap adanya solusi konkret agar kegiatan perikanan mereka dapat berjalan lancar tanpa hambatan hukum.
Masyarakat desa Matinan mengajukan usulan rehabilitasi ringan terhadap Puskesmas Pembantu (Pustu) setempat yang saat ini kondisinya sudah tidak layak. Meskipun usulan perbaikan telah diajukan berulang kali oleh kepala desa, hingga kini belum juga terealisasi. Warga berharap agar pemerintah daerah dapat membantu dalam mencari solusi, mengingat keterbatasan anggaran dana desa akibat ketiadaan nomenklatur yang memungkinkan pengalokasian anggaran untuk perbaikan tersebut.
Pemerintah desa dan masyarakat Desa Kuala Besar menitikberatkan aspirasi mereka pada sektor ekonomi, dengan mengusulkan pengadaan bibit durian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian yang berpotensi memberikan hasil jangka panjang dan berkelanjutan. Warga optimis bahwa dengan adanya bantuan bibit durian, mereka dapat meningkatkan taraf hidup dan menciptakan peluang usaha baru.
Ida Rahmah, SKM, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat dalam menyampaikan aspirasi mereka. Ia berjanji akan membawa semua usulan yang masuk ke tingkat legislatif dan memperjuangkannya agar dapat segera terealisasi.
"Setiap aspirasi yang telah kami terima akan kami tindaklanjuti dengan serius. Kami berharap pemerintah daerah dapat bersinergi dengan kami dalam merealisasikan kebutuhan masyarakat ini demi kesejahteraan bersama," tutup Ida Rahmah, SKM.
Kegiatan reses ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat di empat desa yang dikunjungi. Mereka berharap dengan adanya komunikasi langsung seperti ini, segala permasalahan yang selama ini menjadi kendala pembangunan desa dapat segera teratasi dan masyarakat dapat merasakan dampak positifnya secara nyata.
Dengan berakhirnya kegiatan reses ini, Ida Rahmah, SKM, akan menyusun laporan resmi dan memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam sidang dewan berikutnya untuk memastikan setiap kebutuhan dapat terakomodasi dalam kebijakan pembangunan Kabupaten Buol.
Liputan: Syam Manto