JURNALNUSANTARA.ID, BUOL – Curah hujan yang tinggi selama satu bulan terakhir menyebabkan kondisi Jembatan Desa Bungkudu semakin mengkhawatirkan. Derasnya arus sungai yang meluap, ditambah dengan tumpukan material kayu di bawah jembatan, mengakibatkan longsoran di salah satu sisinya. Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan jembatan akan putus dan berdampak besar bagi akses warga. (07/02/2025)
Sejak awal tanda-tanda kerusakan muncul, warga Desa Bungkudu bergerak secara mandiri untuk membersihkan material kayu yang menumpuk. Namun, usaha mereka terbatas, mengingat kondisi tanah yang terus terkikis dan arus sungai yang semakin deras.
Kepala Desa Bungkudu, Ramli Bakari, saat diwawancarai oleh Jurnal Nusantara, mengungkapkan kekhawatirannya.
"Saat ini, kami hanya bisa berusaha sebisa mungkin untuk membersihkan material yang menumpuk di bawah jembatan. Namun, jika tidak ada tindakan cepat dari pihak terkait, jembatan ini bisa putus dalam waktu dekat karena bagian aspal juga sudah mulai longsor" ujarnya.
Jembatan ini merupakan akses bagi warga setempat, menghubungkan mereka ke berbagai fasilitas penting seperti pasar, sekolah, dan pusat layanan kesehatan. Jika putus, mobilitas warga akan terganggu, dan perekonomian desa pun berisiko lumpuh.
Warga berharap pemerintah daerah dan pihak berwenang segera turun tangan untuk melakukan perbaikan sebelum situasi semakin parah. Mereka juga mengingatkan bahwa bencana ini bukan hanya ancaman bagi infrastruktur, tetapi juga keselamatan warga yang bergantung pada jembatan tersebut untuk aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, kondisi cuaca di wilayah Buol masih menunjukkan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Hal ini semakin memperbesar risiko longsor dan kerusakan yang lebih parah.
Liputan: Syam Manto