JURNALNUSANTARA.ID, Buol – Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kabupaten Buol 2025 yang berlangsung di Kecamatan Bukal, Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, menegaskan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam pembangunan daerah menuju tahun 2026. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan arahan langsung dari Presiden agar Buol menjadi daerah yang progresif dalam berbagai sektor.
"Kita harus menjadikan Kabupaten Buol sebagai daerah yang kreatif dan inovatif. Pemerintah daerah harus hadir dengan solusi nyata dalam menjawab tantangan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Bupati Buol.
Sebagai bagian dari program 100 hari kerja, Bupati bersama Wakil Bupati telah menyusun beberapa program unggulan untuk mempercepat pembangunan daerah. Beberapa prioritas utama yang disampaikan dalam Musrembang ini meliputi:
1. Konektivitas dan Infrastruktur Transportasi
Bupati menekankan pentingnya peningkatan konektivitas antarwilayah. Salah satu langkah konkret adalah pengaktifan kembali rute penerbangan Palu-Buol. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas daerah, mempercepat mobilitas masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi serta perdagangan antarwilayah.
Selain itu, rencana pembangunan Bandara Pogogul Abdul Karim Mbow juga menjadi perhatian utama. Bandara ini diproyeksikan menjadi gerbang utama pengembangan wilayah Buol dan membuka peluang lebih luas bagi sektor pariwisata dan investasi.
2. Peningkatan Kualitas SDM melalui Pendidikan dan Pelatihan
Untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia, Bupati menekankan pembangunan kampus di Buol sebagai bagian dari strategi pendidikan jangka panjang. Dengan adanya perguruan tinggi di daerah, diharapkan masyarakat tidak perlu lagi merantau jauh untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Tak hanya itu, pembangunan balai latihan kerja juga menjadi prioritas. Fasilitas ini akan difokuskan pada peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal, sehingga mereka lebih siap menghadapi dunia kerja dan memiliki daya saing yang lebih tinggi di berbagai sektor industri.
3. Penguatan Budaya dan Identitas Lokal
Dalam upaya menjaga kearifan lokal, Bupati mencanangkan program Rembuk Budaya. Program ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai budaya dan adat istiadat masyarakat Buol. "Kita tidak boleh melupakan akar budaya kita. Dengan rembuk budaya, kita ingin menguatkan kembali identitas lokal dan menjadikannya sebagai bagian dari pembangunan," tegasnya.
4. Tata Kelola Pertanian dan Perkebunan
Salah satu isu utama yang disoroti Bupati dalam Musrembang adalah pengelolaan lahan pertanian dan perkebunan. Ia menegaskan agar lahan produktif tidak dijual sembarangan dan meminta penyelesaian konflik plasma sawit dilakukan dengan cara win-win solution antara masyarakat dan perusahaan.
Selain itu, Bupati juga mengimbau agar peraturan daerah mengenai peternakan sapi segera ditertibkan. Mekanisme pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan ketertiban dan keseimbangan dalam pemanfaatan lahan.
5. Membangun Buol dengan Semangat Persatuan
Di akhir sambutannya, Bupati menegaskan bahwa pembangunan Kabupaten Buol hanya dapat berhasil jika semua elemen masyarakat bersatu. Ia meminta agar semua pihak mengakhiri perpecahan yang mungkin terjadi pasca-pilkada dan fokus pada kerja nyata untuk kemajuan daerah.
"Kita harus menyudahi perpecahan yang terjadi pasca pilkada. Mari kita membangun Buol dengan semangat kebersamaan, meninggalkan kepentingan pribadi, dan bekerja bersama demi kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat untuk Buol yang Lebih Maju
Musrembang ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, pimpinan OPD, Camat Bukal, aparat desa, serta perwakilan tokoh masyarakat. Dengan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan program-program strategis yang telah disusun dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan Kabupaten Buol.
Sumber : Diskominfo
Editor: Syam Manto